Senin, 25 Maret 2013

contoh PTK




PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD TENTANG  PEMBELAJARAN  MAKHLUK HIDUP
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA KELOMPOK                       : 1. Gusmita Siregar
                                                            2. Nurlatifa Panggabean
                                                            3. Tetti Mariska Simanjuntak
                                                            4. Lewin Marbun
PRODI/SEMESTER                                     : PGSD A / IV
DOSEN PENGAMPU                      : Drs.RUDOLF BUTAR-BUTAR,Mpd

                               
STKIP SANTA MARIA SIBOLGA
T.A 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
          Dalam proses belajar mengajar, pembelajaran mengandung arti suatu kegiatan yang dilaksanakan guru. dan siswa secara bersama-sama. Inti dari pembelajaran tersebut adalah terjadi proses memberi dan menerima, diakhiri evaluasi yang sengaja dilakukan guru untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa. Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses belajar mengajar, mata pelajaran IPA, kurang diminati siswa sebab dianggap sulit sehingga prestasi belajar siswa pada umumnya rendah
        Salah satu indikator rendahnya hasil belajar siswa pemanfaatan IPA pada kegiatan belajar pada mata pelajaran tersebut belum maksimal. Pada umumnya media yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPA masih didominasi oleh media konkrit dan abstrak. Sebaliknya strategi pembelajaran praktik itu IPA sering diabaikan, khususnya pada kegiatan pembelajaran penggolongan mahkluk hidup.
          Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru perlu memanfaatkan IPA. Dengan menggunakan media gambar yang diharapkan siswa dapat berpartisipasi dan prestasi siswa dapat meningkat.






1
Table 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas II SD Negeri 154500 Tahun Ajaran 2010/2011
No
Nama Siswa
Nilai
Tuntas / Tidak Tuntas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Ani
Baris
Caca
Dani
Eri
Friska
Gesol
Hendra
Ive
Jaka
Kamila
Lina
Maya
Nani
Oster
Poppy
Renol
Roni
Rosa
Sari
Sonny
Sury
Tami
Tetty
Tuti
Uci
Venny
vera
yanti
yohan

70
67
64
63
57
58
60
60
55
55
67
68
70
65
65
57
67
68
69
56
57
55
60
60
58
59
60
55
57
60
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas

Ulangan Harian 1
Nilai Tertinggi adalah: 70
Nilai Terendah adalah: 55
KKM IPA kelas II SD Negeri 154500 semester 1 adalah 67
Maka % ketuntasa siswa

Jumlah siswa yang tuntas
=           ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­--------------------------------X  100%
 Jumlah Siswa seluruhnya
 10                                          
=   -------------------X 100%
             30                                          
= 33%

3
Sedangkan % Ketidak Tuntasan siswa
        Jumlah Siswa yang tidak tuntas
=       ------------------------------------X100 %
       Jumlah siswa seluruhnya

       20
=    ---- X 100%
     30
= 67%
Maka dari data diatas dapat kita lihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tuntas yaitu 67%, dan hal ini yang membuat.
               Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas II SDN 154500 tahun pelajaran 2010-2011 semester I tentang makhluk hidup menunjukkan bahwa 33% siswa menguasai secara tuntas, dan 67% kurang menguasai atau tidak tuntas pada hal pada pembelajaran IPA sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, ditulis di papan tulis, memberi contoh, bahkan memberikan soal-soal latihan tentang mahkluk hidup, dan juga siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya ketika guru mengajar, namun sedikit sekali mereka yang mengajukan pertanyaan. Ketika guru balik bertanya  hanya beberapa siswa yang  dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, itupun karena siswa tersebut  memang pandai di kelasnya. Dan bila diberi tes pertanyaan tentang mahkluk hidup yang mudah. Rendahnya penguasaan kemampuan matari itu kemungkinan besar dikarenakan guru  kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam pembelajaraan. Siswa
4
kelas II cara berfikirnya masih padayang sederhana, sementara guru tidak memperhatikan hal tersebut sehingga dimungkan siswa mengalami kesulitan.

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapatlah identifikasi masalahnya antara lain :
Apakah guru sudah menggunakan media gambar yang tepat dalam pembelajaran.
Apakah dengan menggunakan media gambar hasil belajar IPA dapat meningkat.
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil belajar \ nilai IPA rendah.
Apa yang menyebabkan nilai IPA rendah.

1.3 Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah maka dapat dibuat pembatasan masalah yaitu:
Hasil belajar IPA dibatasi dengan ranah kognitif dengan materi makhluk hidup pada kelas II semester I tahun ajaran 2011/2012 di SD negeri 154500 kota Sibolga.
Media pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan media gambar.
Penelitian ini dengan menggunakan media


5
1.4 Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas maka diperoleh rumusan masalah antara lain :
1.Apakah ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar dengan siswa yang tidak menggunakan media gambar?
2.Apakah dengan menggunakan media gambar hasil belajar IPA dapat meningkat?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1.Untuk melihat atau mengetahui hasil belajar siswa dapat berpengaruh dengan menggunakan media gambar.
2.Untuk melihat apakah nilai IPA tentang makhluk hidup dengan menggunakan media gambar dapat meningkat.
3.Untuk mengetahui nilai IPA setelah menggunakan media gambar

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penetilian yang buat antara lain :
1.Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki nilai IPA pada siswa kelas II semester I pada pelajaran mahkluk hidup dengan menggunakan media gambar seperti: gambar manusia, hewan  dan lain-lain.

6
2.Manfaat Praktis
Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar IPA, khususnya dalam pelajaran mahkluk hidup. Dengan demikian, siswa dapat  meningkatkan aktivitas belajar, Kerja sama , dan kemampuan
  Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam pembelajaran IPA khususnya bagi siswa kelas rendah yang sangat membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan selain itu guru juga dapat menjadi guru yang lebih kreatif dan berkualitas dalam pembelajaran.








7
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian IPA
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya, IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia  melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Pembelajaran IPA yang ada pada jenjang pendidikan sekolah dasar hanya menekankan dari segi praktis.
2.1.2.Media Gambar
                 Kata media diambil dari kata bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan penerima. (Heinich, Molenda, Russel, 1996: 8). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung dijadikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media gambar adalah media yang mengkombinasikank fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengarti
8
dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran 12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada. Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.
Prinsip umum penggunaan media gambar :
·         Gambar harus realistis karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit dipelajari sering mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
·         Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep
·         Warna gambar harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen.
Kelebihan dari media gambar itu sendiri adalah :
·         Sifatnya konkrit artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
·         Gambar tidak dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas.
·         Media gambar tidak dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
·         Media gambar murah harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar:
·         Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa
·         Saat memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak.
·         Perlihatkan gambar itu satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar
·         Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan gambar.

Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar tersebut menurut Brown (1977) memiliki sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu :
·         Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa
·         Gambar yang dipilih dan diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan
9
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya.
·         Syarat yang bersifat non verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang sebenarnya.

2.1.3.Motivasi Belajar
            Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu tersebut bertindak. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan. Jika seorang siswa tidak melakukan yang seharusnya seperti yang dilakukan oleh temannya, perlu diselidiki apa penyebabnya. Penyebab dapat bermacam-macam dan antara siswa yang satu dengan yang lain bisa berbeda. Ada kemungkinan siswa tidak mampu, malas, lapar, sakit, malu, benci, sibuk mengerjakan tugas yang lain. Melalui motivasi diharapkan siswa memiliki usaha untuk membangun kondisi, sehingga mereka memiliki keinginan dan minat serta bersedia melakukan sesuatu.
Berbagai pakar mengetengahkan pandangannya tentang motivasi. Teori motivasi yang sangat fundamental dan monamental, juga telah banyak dikenal orang dan digunakan dalam berbagai kegiatan adalah teori motivasi dari Abraham Maslow. Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hierarki  semuanya laten dalam diri manusia. Martin Handoko (2002:9) mengartikan motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku.
Bell Gredler (1986:1) mendefenisikan belajar sebagai proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan menurut Winkel (1996:21) belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru.

10

Sudirman A.M (2001: 84) mengemukan beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran :
·         Sebagai penggerak
·         Menentukan arah perbuatan, yakni kearah mana tujuan akan dicapai
·         Memiliki strategi untuk mencapai sukses
·         Membuat siswa berani berpartisipasi
·         Membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa
·         Menyempurnakan perhatian siswa
Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajra dapat timbul dari dalam diri sendiri maupun luar diri. Sehubungan dengan hal itu Sumadi Suryabrata (1988: 9) membedakan motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dalam diri seseorang tanpa rangsangan maupun bantuan orang lain, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar diri seseorang.

2.2 Kerangka Berfikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
·         Intelektual
Ini merupakan salah satu faktor yang penting yang ikut menentukan tingkat motivasi seseorang dalam usaha memiliki pengetahuan serta mempelajari sesuatu.
·         Kebutuhan belajar
Perhatian siswa akan bangkit karena adanya dorongan ingin tahu, hal itu dapat dirangsang melalui cara baru, unik atau cara yang sudah ada, sumber belajar yang tersedia, lingkungan belajar.
·         Minat
Strategi untuk merangsang minat siswa dapat dilakukan dengan cara :
·         Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
·         Menggunakan media untuk melengkapi bahan kajian
11
·         Menggunakan teknik bertanya
·         Sifat pribadi
Faktor ini mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi, daya motivasi belajar, perasaan dalam belajar, kondisi mental dan fisik, cita-cita dimasa depan.
·         Faktor yang meningkatkan motivasi belajar
Semakin sering guru menggunakan media dalam PBM maka diperkirakan siswa akan termotivasi dalam belajar. Faktor yang meningkatkan motivasi belajar :
·         Pengetahuan
·         Media yang digunakan
·         Fasilitas
·         Lingkungan
·         Sumber belajar
·         Suasana belajar
·         Penghargaan
·         Cita-cita mada depan


2.3.Hipotesis Tindakan
Menggunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 154500 tahun ajaran 2011/2012.



12

BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

3.1                        Setting Penelitian
3.1.1   Waktu dan tempat
Waktu                         : pada tanggal 21 Februari 2012
Tempat            :  SD negeri 154500
                        Jalan Humala Tambunan
                        Kec. Pandan.

3.2                        Populasi dan Sampel

·         Populasi dilakukan di SD negeri 154500 Aek tolang
·         Sampel diadakan dikelas II semester II materinya tentang makhluk hidup.

3.3                        Sumber Data
          Data yang diperoleh diambil dari hasil kegiatan yang berhubungan dengan  pembelajaran IPA tentang makluk hidup pada siswa kelas II SD Negeri 154500.
  Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:                                                                                                                                            (1) data dari angket siswa, pengamatan peneliti terhadap hasil pembelajaran IPA, dan dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas II.  
(2) Dari hasil catatan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung,      
(3) dari hasil belajar siswa melalui tes yang dilakukan selama proses pembelajaran IPA tentang Makluk hidup.                                                           13
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data
Dari hasil penelitian ini kami mengambil data-data siswa kelas II dari situ kami dapat mengetahui seberapa banyak siswa yang mengerti pelajaran tersebut. Setelah itu kita bias membuat instrument dari pelajaran yang diajarkan. Bentuk instrument seperti bentuk soal lisan dan tertulis. Dimana soal lisan berupa bentuk pertanyaan dari guru sedang tertulis seperti pilihan ganda, esai, dan uraian.















14

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kepada hasil pembahasan penelitian yang di uraikan pada bagian terdahulu maka ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik ,sebagai berikut  :
1. Hasil belajar siswa kelas II menggunakan media gambar semakin meningkat dibandingkan dengan tanpa menggunakan media.dilihat dari nilai tidak tuntas pada pembelajaran lalu ,kini lebih meningkat ,menjadi tuntas.
2. Melalui media gambar  dapat meningkatkan motivasi siswa .
3. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa ,adalah meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dengan mempergunakan berbagai metode untuk menunjang prestasi siswa.

4.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas ,ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti :
1.Bagi Guru, Hendaknya dalam proses belajar mengajar seorang guru,harus mampu mengidentifikasi setiap pembelajaran dengan media yang tepat.
2.Bagi siswa , hendaknya turut aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan didalam kelas.
3.Bagi pembaca ,hasil uji coba penelitian ini ,menjadi bahan untuk membantu penyusunan skripsi .



15

DAFTAR PUSTAKA

      Damanik. (2004). Penerapan Model Pembelajaran Social Science Inquiry Dalam Mata Pelajaran
Sosiologi Dengan Kerja Kelompok. FKIP- Universitas Terbuka.

      Irwanto, dkk (1991). Psikologi Umum Buku Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
     Kemmis, S. dan MC. Toggart.R. (Ed.1988). The Action Resesarch Planner. Deakin. Deakin University: Australia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar