PENGARUH
MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD TENTANG PEMBELAJARAN
MAKHLUK HIDUP
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA
KELOMPOK : 1.
Gusmita Siregar
2.
Nurlatifa Panggabean
3.
Tetti Mariska Simanjuntak
4.
Lewin Marbun
PRODI/SEMESTER : PGSD A / IV
DOSEN PENGAMPU : Drs.RUDOLF
BUTAR-BUTAR,Mpd
STKIP
SANTA MARIA SIBOLGA
T.A
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar, pembelajaran mengandung
arti suatu kegiatan yang dilaksanakan guru. dan siswa secara bersama-sama. Inti
dari pembelajaran tersebut adalah terjadi proses memberi dan menerima, diakhiri
evaluasi yang sengaja dilakukan guru untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pemahaman siswa. Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses belajar
mengajar, mata pelajaran IPA, kurang diminati siswa sebab dianggap sulit
sehingga prestasi belajar siswa pada umumnya rendah
Salah satu indikator
rendahnya hasil belajar siswa pemanfaatan IPA pada kegiatan belajar pada mata
pelajaran tersebut belum maksimal. Pada umumnya media yang digunakan dalam
proses belajar mengajar IPA masih didominasi oleh media konkrit dan abstrak.
Sebaliknya strategi pembelajaran praktik itu IPA sering diabaikan, khususnya
pada kegiatan pembelajaran penggolongan mahkluk hidup.
Untuk
mengatasi hal tersebut, maka guru perlu memanfaatkan IPA. Dengan menggunakan
media gambar yang diharapkan siswa dapat berpartisipasi dan prestasi siswa
dapat meningkat.
1
Table 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa
Kelas II SD Negeri 154500 Tahun Ajaran 2010/2011
No
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Tuntas / Tidak Tuntas
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
|
Ani
Baris
Caca
Dani
Eri
Friska
Gesol
Hendra
Ive
Jaka
Kamila
Lina
Maya
Nani
Oster
Poppy
Renol
Roni
Rosa
Sari
Sonny
Sury
Tami
Tetty
Tuti
Uci
Venny
vera
yanti
yohan
|
70
67
64
63
57
58
60
60
55
55
67
68
70
65
65
57
67
68
69
56
57
55
60
60
58
59
60
55
57
60
|
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
|
Ulangan Harian 1
Nilai Tertinggi adalah: 70
Nilai Terendah adalah: 55
KKM IPA kelas II SD Negeri 154500 semester 1 adalah 67
Maka % ketuntasa siswa
Jumlah siswa yang tuntas
= --------------------------------X 100%
Jumlah Siswa
seluruhnya
10
= -------------------X 100%
30
= 33%
3
Sedangkan % Ketidak Tuntasan siswa
Jumlah Siswa yang tidak
tuntas
= ------------------------------------X100
%
Jumlah siswa seluruhnya
20
= ---- X 100%
30
= 67%
Maka dari data diatas dapat kita lihat bahwa jumlah siswa yang tidak
tuntas lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tuntas yaitu 67%, dan hal ini
yang membuat.
Berdasarkan hasil
ulangan harian siswa kelas II SDN 154500 tahun pelajaran 2010-2011 semester I
tentang makhluk hidup menunjukkan bahwa 33% siswa menguasai secara tuntas, dan
67% kurang menguasai atau tidak tuntas pada hal pada pembelajaran IPA
sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, ditulis di papan tulis,
memberi contoh, bahkan memberikan soal-soal latihan tentang mahkluk hidup, dan
juga siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya ketika guru mengajar, namun
sedikit sekali mereka yang mengajukan pertanyaan. Ketika guru balik bertanya
hanya beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar,
itupun karena siswa tersebut memang pandai di kelasnya. Dan bila diberi
tes pertanyaan tentang mahkluk hidup yang mudah. Rendahnya penguasaan kemampuan
matari itu kemungkinan besar dikarenakan guru
kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam pembelajaraan. Siswa
4
kelas II cara berfikirnya masih padayang sederhana, sementara guru tidak
memperhatikan hal tersebut sehingga dimungkan siswa mengalami kesulitan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar
belakang masalah diatas dapatlah identifikasi masalahnya antara lain :
Apakah guru
sudah menggunakan media gambar yang tepat dalam pembelajaran.
Apakah dengan menggunakan media gambar hasil belajar
IPA dapat meningkat.
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil belajar \
nilai IPA rendah.
Apa yang menyebabkan nilai IPA rendah.
1.3 Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah maka dapat dibuat pembatasan masalah yaitu:
Hasil
belajar IPA dibatasi dengan ranah kognitif dengan materi makhluk hidup pada
kelas II semester I tahun ajaran 2011/2012 di SD negeri 154500 kota Sibolga.
Media
pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan media gambar.
Penelitian
ini dengan menggunakan media
5
1.4 Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas maka diperoleh rumusan masalah antara
lain :
1.Apakah
ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang diajar dengan menggunakan
media gambar dengan siswa yang tidak menggunakan media gambar?
2.Apakah
dengan menggunakan media gambar hasil belajar IPA dapat meningkat?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari
rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1.Untuk melihat atau mengetahui hasil belajar siswa
dapat berpengaruh dengan menggunakan media gambar.
2.Untuk melihat apakah nilai IPA tentang makhluk hidup
dengan menggunakan media gambar dapat meningkat.
3.Untuk mengetahui nilai IPA setelah menggunakan media
gambar
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat penetilian yang buat antara lain :
1.Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
meningkatkan dan memperbaiki nilai IPA pada siswa kelas II semester I pada
pelajaran mahkluk hidup dengan menggunakan media gambar seperti: gambar
manusia, hewan dan lain-lain.
6
2.Manfaat Praktis
Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam
pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar IPA, khususnya
dalam pelajaran mahkluk hidup. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar, Kerja sama ,
dan kemampuan
Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat
memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam pembelajaran IPA
khususnya bagi siswa kelas rendah yang sangat membutuhkan suatu pendekatan
dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada
siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam
belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan
sesuai dengan harapan selain itu guru juga dapat menjadi guru yang lebih
kreatif dan berkualitas dalam pembelajaran.
7
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian IPA
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala
alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya,
IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui
berbagai cara) dan keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa
untuk memahami gejala alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat
diidentifikasikan. Pembelajaran IPA yang ada pada jenjang pendidikan sekolah
dasar hanya menekankan dari segi praktis.
2.1.2.Media Gambar
Kata media
diambil dari kata bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini mengacu pada
sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan penerima. (Heinich,
Molenda, Russel, 1996: 8). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung dijadikan alat-alat grafis, fotografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media
gambar adalah media yang mengkombinasikank fakta dan gagasan secara jelas dan
kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media
gambar merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau
dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya. Dari uraian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar adalah foto atau sejenisnya yang
menampakan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengarti
8
dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda
asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran
12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada.
Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak,
membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin
dihadirkan di dalam kelas.
Prinsip
umum penggunaan media gambar :
·
Gambar
harus realistis karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit
dipelajari sering mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang
seharusnya diperhatikan.
·
Gambar
harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep
·
Warna
gambar harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen.
Kelebihan
dari media gambar itu sendiri adalah :
·
Sifatnya
konkrit artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
·
Gambar
tidak dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa
dapat dibawa kekelas.
·
Media
gambar tidak dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
·
Media
gambar murah harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media
gambar:
·
Gunakan
gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa
·
Saat
memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak.
·
Perlihatkan
gambar itu satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar
·
Arahkan
perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan
sehubungan dengan gambar.
Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna
gambar tersebut menurut Brown (1977) memiliki sejumlah implikasi bagi
pengajaran yaitu :
·
Penggunaan
gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa
·
Gambar
yang dipilih dan diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan
9
mengingat isi
informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya.
·
Syarat
yang bersifat non verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun
tanda-tanda lainnya pada gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang
sebenarnya.
2.1.3.Motivasi Belajar
Istilah motivasi
berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri individu tersebut bertindak. Dengan demikian, motivasi merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan. Jika seorang siswa tidak
melakukan yang seharusnya seperti yang dilakukan oleh temannya, perlu
diselidiki apa penyebabnya. Penyebab dapat bermacam-macam dan antara siswa yang
satu dengan yang lain bisa berbeda. Ada kemungkinan siswa tidak mampu, malas,
lapar, sakit, malu, benci, sibuk mengerjakan tugas yang lain. Melalui motivasi
diharapkan siswa memiliki usaha untuk membangun kondisi, sehingga mereka
memiliki keinginan dan minat serta bersedia melakukan sesuatu.
Berbagai pakar mengetengahkan pandangannya tentang
motivasi. Teori motivasi yang sangat fundamental dan monamental, juga telah
banyak dikenal orang dan digunakan dalam berbagai kegiatan adalah teori
motivasi dari Abraham Maslow. Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanisme,
menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hierarki semuanya laten dalam diri manusia. Martin
Handoko (2002:9) mengartikan motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang
terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan
mengorganisasikan tingkah laku.
Bell Gredler (1986:1) mendefenisikan belajar sebagai
proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan menurut
Winkel (1996:21) belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan, misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru.
10
Sudirman A.M (2001: 84) mengemukan beberapa fungsi motivasi dalam proses
pembelajaran :
·
Sebagai
penggerak
·
Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah mana tujuan akan dicapai
·
Memiliki
strategi untuk mencapai sukses
·
Membuat
siswa berani berpartisipasi
·
Membangkitkan
hasrat ingin tahu pada siswa
·
Menyempurnakan
perhatian siswa
Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan
belajra dapat timbul dari dalam diri sendiri maupun luar diri. Sehubungan
dengan hal itu Sumadi Suryabrata (1988: 9) membedakan motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dalam diri
seseorang tanpa rangsangan maupun bantuan orang lain, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar diri
seseorang.
2.2 Kerangka
Berfikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
·
Intelektual
Ini merupakan salah satu faktor yang penting yang ikut menentukan
tingkat motivasi seseorang dalam usaha memiliki pengetahuan serta mempelajari
sesuatu.
·
Kebutuhan
belajar
Perhatian siswa akan bangkit karena adanya dorongan ingin tahu, hal itu
dapat dirangsang melalui cara baru, unik atau cara yang sudah ada, sumber belajar
yang tersedia, lingkungan belajar.
·
Minat
Strategi untuk merangsang minat siswa dapat dilakukan dengan cara :
·
Menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi
·
Menggunakan
media untuk melengkapi bahan kajian
11
·
Menggunakan
teknik bertanya
·
Sifat
pribadi
Faktor ini mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi, daya motivasi
belajar, perasaan dalam belajar, kondisi mental dan fisik, cita-cita dimasa
depan.
·
Faktor
yang meningkatkan motivasi belajar
Semakin sering guru menggunakan media dalam PBM maka diperkirakan
siswa akan termotivasi dalam belajar. Faktor yang meningkatkan motivasi belajar
:
·
Pengetahuan
·
Media
yang digunakan
·
Fasilitas
·
Lingkungan
·
Sumber
belajar
·
Suasana
belajar
·
Penghargaan
·
Cita-cita
mada depan
2.3.Hipotesis Tindakan
Menggunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas II SD Negeri 154500 tahun ajaran 2011/2012.
12
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1
Setting
Penelitian
3.1.1 Waktu dan tempat
Waktu
: pada tanggal 21
Februari 2012
Tempat : SD negeri 154500
Jalan Humala Tambunan
Kec. Pandan.
3.2
Populasi
dan Sampel
·
Populasi
dilakukan di SD negeri 154500 Aek tolang
·
Sampel diadakan dikelas II semester II
materinya tentang makhluk hidup.
3.3
Sumber
Data
Data yang diperoleh
diambil dari hasil kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran IPA tentang makluk hidup pada siswa kelas II SD Negeri 154500.
Adapun data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah:
(1) data dari angket
siswa, pengamatan peneliti terhadap hasil pembelajaran IPA,
dan dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas II.
(2) Dari hasil catatan perilaku siswa selama pembelajaran
berlangsung,
(3) dari hasil belajar siswa melalui tes yang
dilakukan selama proses pembelajaran IPA tentang Makluk hidup. 13
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data
Dari hasil penelitian ini kami mengambil data-data siswa
kelas II dari situ kami dapat mengetahui seberapa banyak siswa yang mengerti
pelajaran tersebut. Setelah itu kita bias membuat instrument dari pelajaran
yang diajarkan. Bentuk instrument seperti bentuk soal lisan dan tertulis.
Dimana soal lisan berupa bentuk pertanyaan dari guru sedang tertulis seperti
pilihan ganda, esai, dan uraian.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan kepada hasil pembahasan penelitian yang di uraikan pada
bagian terdahulu maka ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik ,sebagai
berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas
II menggunakan media gambar semakin meningkat dibandingkan dengan tanpa
menggunakan media.dilihat dari nilai tidak tuntas pada pembelajaran lalu ,kini
lebih meningkat ,menjadi tuntas.
2. Melalui media gambar dapat meningkatkan motivasi siswa .
3. Upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa ,adalah meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dengan
mempergunakan berbagai metode untuk menunjang prestasi siswa.
4.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas ,ada beberapa saran yang diajukan
oleh peneliti :
1.Bagi Guru, Hendaknya dalam
proses belajar mengajar seorang guru,harus mampu mengidentifikasi setiap
pembelajaran dengan media yang tepat.
2.Bagi siswa , hendaknya
turut aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan didalam
kelas.
3.Bagi pembaca ,hasil uji
coba penelitian ini ,menjadi bahan untuk membantu penyusunan skripsi .
15
DAFTAR PUSTAKA
Damanik.
(2004). Penerapan Model Pembelajaran Social Science Inquiry Dalam Mata
Pelajaran
Sosiologi Dengan Kerja Kelompok.
FKIP- Universitas Terbuka.
Irwanto,
dkk (1991). Psikologi Umum Buku Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kemmis,
S. dan MC. Toggart.R. (Ed.1988). The Action Resesarch Planner.
Deakin. Deakin University: Australia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar